SMK Negeri Bali Mandara secara konsisten melakukan sinkronisasi kurikulum sekolah dengan tuntutan dan kebutuhan Dunia Usaha dan Industri (DU-DI). Melalui sinkronisasi itu, ada penyelarasan yang relevan antara apa yang dibelajarkan di sekolah dan apa yang akan dihadapi oleh para lulusan kelak dalam dunia kerja. Dari sana, selanjutnya dipetik beberapa langkah strategis nan inovatif untuk melengkapi kompetensi dan keterampilan para peserta didik agar kelak siap diserap sebagai tenaga kerja yang terampil. Salah satu langkah inovatif itu adalah memberikan kompetensi tambahan bagi para peserta didik di tiap Program Kompetensi Keahlian (PKK), melengkapi kompetensi utama mereka. Dalam PKK DPIB misalnya. Para peserta didik tidak hanya dibekali pengetahuan dan keterampilan tentang menggambar desain bangunan secara manual dan digital, namun mereka juga diberikan kompetensi tambahan dalam rupa pengenalan bahan baku bangunan, penghitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) pembangunan, desain interior, serta pembuatan furnitur. Melalui kerja sama dengan para praktisi dari mitra DU-DI, para peserta didik diberikan kelas pelatihan khusus selama satu sampai dua minggu untuk bisa menguasai kompetensi tambahan tersebut. Hasilnya, para peserta didik DPIB mampu membuat furnitur sendiri dan dijual melalui UPJ di Business Center serta menghias ruang Kepala Sekolah dengan furnitur karya mereka. Selain itu, mereka juga menyulap ruang rapat dan lobi perpustakaan sekolah dengan karya desain interior mereka. Semua dikerjakan secara mandiri dan terbimbing, mulai dari tahap perencanaan, desain digital, pengerjaan bahan, pemasangan, dan finishing. Imbasnya juga positif, beberapa lulusan DPIB kini mampu bersaing dalam industri kreatif desain interior.
Sedangkan untuk PKK TKRO yang kompetensi utamanya adalah dalam ranah kendaraan roda empat, para peserta didiknya dibekali dengan wawasan dan keterampilan dalam teknik sepeda motor dan skil las. Mereka dibiasakan untuk bisa mengerjakan bongkar-pasang, perawatan, dan perbaikan sepeda motor dari berbagai merek. Untuk itu, beberapa praktisi dari mitra DU-DI juga dihadrikan untuk memberikan kelas tambahan selain apa yang sudah diberikan oleh para pengajar internal di PKK TKRO. Sebagai tindak lanjut, para peserta didik TKRO tidak hanya mahir dalam melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan roda empat, namun juga mampu melakukan hal yang sama untuk kendaraan roda dua dengan sangat baik. Ini selanjutnya makin mereka terapkan secara konsisten melalui UPJ dalam kegiatan kelas praktik setiap harinya, bekerja sama dengan Teaching Factory dan unit Business Center milik sekolah. Prestasi hebat juga berhasil dihasikan para peserta didik TKRO. Dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) khusus teknik sepeda motor, para peserta didik TKRO mampu meraih peringkat 1 dan 2 tingkat Provinsi Bali selama dua tahun terakhir.
Tidak mau kalah dengan dua PKK lainnya, TKJ juga mengakomodasi bakat dan potensi para peserta didiknya melalui pemberian kompetensi tambahan dalam bidang pemasangan CCTV (kamera pengawas). Keterampilan ini makin melengkapi kompetensi yang sudah mereka miliki dalam bidang komputerisasi dan pemasangan jaringan. Selain itu, beberapa kali juga dilakukan kelas khusus untuk robotika yang dalam pelaksanaanya dirangkum dalam program KSPM.