SMK Negeri Bali Mandara didirikan tanggal 2 Desember 2013 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 2502/03-A/HK/2013 dan mulai beroperasi sejak bulan Juli tahun 2015. Dalam eksistensinya hingga saat ini, SMK Negeri Bali Mandara berusaha mengenalkan diri pada publik serta menjalin jejaring kerja sama mutualisme dengan berbagai pihak terkait. Jejaring kerja sama ini terutama sekali ditujukan dengan Dunia Kerja dan Industri (DU-DI) serta berbagai institusi pendidikan, baik dalam level SMA/SMK, universitas, maupun sekolah tinggi lainnya. Jaringan kerja sama juga ditujukan pada berbagai organisasi, komunitas, maupun institusi dan pihak lainnya yang terkait dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, spiritual, dan lain-lain.
Dalam rangka menjamin lulusan yang siap terjun dalam dunia kerja dan industri, SMK Negeri Bali Mandara menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Bali (PNB) dalam memperkaya kurikulum sekolah dengan beberapa kompetensi tambahan dari PNB. Dalam kerja sama ini, nantinya tenaga dosen pengajar PNB akan memberikan pengajaran/perkuliahan kepada peserta didik SMK Negeri Bali Mandara guna melengkapi kompetensi yang telah mereka kuasai. Kurikulum sekolah juga senantiasa mengalami peninjauan oleh Divisi Akademik Sekolah dan disesuaikan dengan tuntutan DU-DI yang setiap tahunnya mengalami perkembangan. Jalinan kerja sama yang baik dengan DU-DI akan membantu dan mempermudah pihak sekolah dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan permintaan dan kebutuhan DU-DI.
Berbagai hubungan kerja sama dengan pihak industri juga telah terjalin dengan baik. Hubungan kerja sama ini penting agar sekolah juga bisa memfasilitasi peserta didik dalam rangka penempatan peserta didik di berbagai DU-DI saat mereka menjalani masa Praktik Kerja Lapangan (PKL). Hingga saat ini, telah terjadi pemerataan bagi setiap Program Kompetensi Keahlian terkait jumlah DU-DI yang telah diajak bekerja sama. Ini juga akan memudahkan para peserta didik untuk kelak mendapatkan akses kerja setelah mereka menamatkan pendidikannya. Syukur kepada Tuhan, berbagai respon sangat positif mengalir dengan deras dari berbagai DU-DI yang menjalin kerja sama dengan SMK Negeri Bali Mandara. Mereka menekankan bahwa peserta didik SMK Negeri Bali Mandara memiliki level yang berbeda dengan peserta didik lainnya di Bali. Kompetensi dan keterampilan yang handal menjadi modal penting, lebih penting lagi adalah kepemilikan karakter dan ethos kerja yang tinggi. Ini adalah buah dari Pendidikan Karakter dan Pendidikan Berbasis Kesadaran yang diterapkan oleh SMK Negeri Bali Mandara.
Hubungan kerja sama juga dilakukan secara horizontal dalam lintas sesama SMA/SMK, baik di Bali maupun juga di luar Bali. Fokusnya antara lain dalam bidang telaah kurikulum, program pendidikan, pertukaran Guru-Staf dan peserta didik, serta berbagai ranah lainnya yang terutama sekali berkaitan dengan pendidikan vokasional. Di samping itu, juga dilakukan hubungan kerja sama dengan beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi sebagai pembuka akses bagi para peserta didik yang memiliki minat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Hubungan kerja sama dengan berbagai organisasi, komunitas, dan institusi terkait lainnya juga diarahkan pada hal-hal yang masuk dalam ranah pendidikan vokasional, baik yang berkaitan dengan kompetensi dan keterampilan mereka, serta yang berkaitan dengan seni berwirausaha. Semua bentuk kerja sama ini disepakati bersama dan dituangkan secara resmi dalam lembar pakta kerja sama (Memorandum of Understanding) yang ditandatangani dan diperbarui setiap tahunnya. Berbagai upaya strategis ini dirancang dan dilakukan untuk memfasilitasi karakteristik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang biasa terkenal dengan singkatan BMW (Bekerja, Melanjutkan Pendidikan, dan Wiraswasta).
Di sisi lain, berbagai tamu juga datang melakukan kunjungan di SMK Negeri Bali Mandara, mulai dari tamu personal/perseorangan, lembaga resmi non non resmi, lembaga pemerintah maupun swasta, kunjungan studi banding dari sekolah lain, kunjungan dari aparatur negara, jajaran menteri dalam pemerintahan RI, hingga kunjungan yang dilakukan oleh wakil presiden RI kala itu, Bapak Jusuf Kalla.