Proses pembelajaran di SMK Negeri Bali Mandara bisa berlangsung dalam ruang kelas, bengkel, laboratorium, dan di alam terbuka. Proses pembelajaran juga bisa berjalan secara langsung melalui tatap muka dengan guru, maupun bisa juga dilakukan via pembelajaran tidak langsung lewat implementasi E-Learning (pembelajaran dalam jaringan). Pada beberapa momen, tenaga Guru-Staf bisa saja berhalangan untuk hadir mengajar karena alasan sakit, perjalanan dinas ke luar kota, maupun alasan mendesak lainnya. Pada momen yang lain, bisa saja proses pembelajaran pada saat itu belum berjalan secara efektif, misalnya pada saat awal memulai tahun pelajaran baru, pada saat sedang berlangsungnya proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) , biasanya saat sedang berlangsung proses Home Visit yang mewajibkan Guru-Staf sebagai tim PPDB melakukan perjalanan dinas mengunjungi rumah-rumah pelamar, pada saat sedang berlangsungnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), atau bisa juga pada saat sedang berlangsungnya kegiatan besar sekolah lainnya, semisal persiapan Inaugurasi, Graduation dan kunjungan tamu penting. Semua agenda penting tersebut sebagai imbas dari padatnya aktivitas dan jadwal kegiatan sekolah yang membuat beberapa kelas bisa saja dalam kondisi tidak menerima proses pembelajaran yang didampingi dan diampu oleh Guru. Menyikapi kondisi demikian, maka SMK Negeri Bali Mandara menyelenggarakan kebijakan-kebijakan tertentu dalam pelaksanaan proses pembelajaran, dalam rupa pemberlakukan sistem pembelajaran E-Learning, Independent Study, dan Tutor Sebaya.
E-Learning SMK Negeri Bali Mandara
Dalam E-Learning, peserta didik dapat mengakses proses pembelajaran secara online tanpa harus bertatap muka dengan guru di kelas. Ini sebagai salah satu solusi menyikapi ketiadaan guru di kelas sekaligus memungkinkan para peserta didik mengalami kemajuan dalam proses pembelajaran secara digital tanpa terhalang ruang dan waktu. Platform E-Learning yang digunakan SMK Negeri Bali Mandara bervariatif. Para Guru terbiasa menggunakan Schoology dan memanfaatkan platform E-Learning yang disediakan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Bali, yakni “Jejak Bali”. SMK Negeri Bali Mandara juga mengembangkan platform E-Learning sekolah yang diberi nama Si-Ening SKANBARA.
Hampir semua Guru SMK Negeri Bali Mandara telah menggunakan sistem pembelajaran digital E-Learning, begitu pula para peserta didiknya. Dalam E-Learning, guru dapat membentuk berbagai kelas maya dan dapat membuat berbagai bahan ajar atau membagi link-link tertentu yang berkaitan dengan topik pembelajaran lalu mengunggahnya secara online pada platform E-Learning untuk kemudian diunduh oleh para peserta didik. Hal ini bisa berlaku juga pada pemberian tugas, proyek, atau penilaian dalam rupa pemberian tes maupun penilaian harian secara online. Proses diskusi dan tanya jawab juga bisa diakomodasi dalam platform E-Learning sehingga walaupun tidak terhubung secara langsung dalam ruang dan waktu yang sama, esensi kegiatan pembelajaran tidak kehilangan makna dan tujuannya.
E-Learning ini pun sangat mengakomodasi proses pembelajaran SMK, sebab ada saatnya para peserta didik akan menjalani masa PKL atau magang di luar sekolah selama 3-6 bulan. Dalam kondisi demikian, kehadiran E-Learning sangat membantu para Guru dan peserta didik dalam melangsungkan proses pembelajaran untuk mencapai target pembelajaran. Melalui E-Learning, itu semua bisa terwujud sama baiknya dengan proses pembelajaran tatap muka. Diakui oleh para Guru dan peserta didik, E-Learning sangat membantu. “Saya merasa terbantu, terutama pada saat saya berhalangan untuk mengajar di kelas. Semua bisa tergantikan lewat E-Learning” sebut Gede Dedy Andika, Guru Bahasa Indonesia sekaligus Wakasek Kesiswaan SMK Negeri Bali Mandara. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pelaksanaan E-Learning justru melatih kemandirian peserta didik dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka untuk belajar secara aktif. “Saya awalnya bingung dan khawatir akan sulit menempuh pelajaran-pelajaran lain saat saya sedang PKL. Tapi, E-Learning membantu memudahkan saya untuk mengakses bahan ajar, menjawab tugas dari guru, dan mengikuti ujian secara online” tutur Teresia, siswi kelas XII DPIB yang baru saja selesai menjalani masa PKL dan merasakan manfaat dari E-Learning. Impelementasi E-Learning sekaligus menjadi inovasi dalam menyongsong era baru pembelajaran Revolusi Pendidikan 4.0.
Independent Study dan Tutor Sebaya
Selain menyelenggarakan E-Learning, SMK Negeri Bali Mandara juga menerapkan program Independent Study (Pembelajaran Mandiri) dan Tutor Sebaya. Independent Study dilakukan peserta didik dalam kelas apabila Guru yang bersangkutan tidak dapat hadir mengajar dan tidak menitipkan tugas dan hanya memberikan intruksi untuk belajar mandiri. Independent Study juga bisa dilakukan di perpustakaan, bengkel, atau laboratorium. Bahkan, Independent Study ini juga bisa dilakukan di luar jam sekolah.