Peserta didik SMK Negeri Bali Mandara merupakan anak-anak yang berasal dari seluruh pelosok daerah Provinsi Bali dengan kondisi ekonomi yang tidak mampu (miskin). Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pendidikan berkomitmen untuk menyalurkan dana bantuan pendidikan penuh bagi para peserta didik ini. Kondisi sosial-ekonomi yang tidak mampu (miskin) menjadi syarat utama bagi mereka yang berminat menjadi peserta didik di SMK Negeri Bali Mandara. Pemerintah Provinsi Bali percaya bahwa pendidikan merupakan kunci dan jalan utama untuk memberantas kemiskinan, kebodohan, dan ketertinggalan dalam berbagai aspek kehidupan.
Selain kriteria kondisi ekonomi, syarat utama lainnya untuk menjadi peserta didik SMK Negeri Bali Mandara adalah; 1) merupakan warga Bali yang berdomisili di Bali, 2) merupakan peserta didik tamatan SMP/MTs di Bali, 3) mendapat surat rekomendasi dari Kepala Sekolah dan Guru BK SMP tempat bersekolah, 4) tidak menderita buta warna. Selanjutnya, calon peserta didik harus melewati tiga tahapan seleksi Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), yaitu Paper Based, Home Visit, dan Boot Camp. Tiga tahapan seleksi ini dilakukan dengan sangat ketat untuk menyaring anak-anak yang benar-benar berasal dari keluarga tidak mampu, namun memiliki potensi dan motivasi tinggi untuk maju.
Rangkaian PPDB dibuka dengan tahapan seleksi yang pertama, yakni Paper Based. Pada tahapan Paper Based, calon peserta didik mengisi formulir untuk memberikan informasi terkait identitas diri, kondisi ekonomi, keadaan keluarga, dan potensi diri mereka, termasuk data-data pribadi lainnya yang terkait. Sejak tahun pelajaran 2018-2019, PPDB SMK Negeri Bali Mandara dilakukan dengan secara online (dalam jaringan). Namun, panitia PPDB juga mengakomodasi para pelamar yang kesulitan mendaftar secara online dengan tetap melayani pendaftaran secara offline, terutama pada saat melengkapi dokumen atau pemberkasan.
Setelah calon peserta didik melewati tahapan Paper Based, maka pihak SMK Negeri Bali Mandara akan melaksanakan tahapan seleksi ke dua, yaitu Home Visit. Tahapan Home Visit merupakan tahapan dimana guru dan staf SMK Negeri Bali Mandara selaku tim Panitia PPDB akan berkunjung langsung ke rumah calon peserta didik untuk memastikan kebenaran berkas yang telah dikirim dan memastikan kondisi riil dari aspek ekonomi dan kondisi tempat tinggal mereka. Home Visit dilaksanakan secara serentak dan menyeluruh, biasanya memakan waktu 7-10 hari. Terdapat setidaknya 23 kriteria kemiskinan yang menjadi indikator penilaian pada tahapan Home Visit. Kriteria ini disadur dari berbagai referensi terkait, terutama sekali disadur dari apa yang ditetapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia. Sebanyak 23 kriteria kemiskinan ini juga telah ditelaah oleh Tim Penilai/Tim Ahli (Judges Team) yang berasal dari jajaran dosen dan tenaga ahli yang berkompeten. Seluruh data yang didapat akan diakumulasikan dengan data-data lainnya, sebagai bahan pertimbangan pada tahap selanjutnya.
Setelah mampu melewati tahapan Home Visit, calon peserta didik akan diundang untuk melakukan seleksi terakhir, yaitu Boot Camp. Dalam tahap Boot Camp, dengan rumus 2n+10% (ānā yang dimaksud dalam rumus tersebut adalah jumlah atau kuota peserta didik yang akan diterima pada tahun tersebut), calon peserta didik akan diundang ke SMK Negeri Bali Mandara untuk merasakan atmosfer dan iklim kehidupan berasrama di SMK Negeri Bali Mandara selama tiga hari dua malam sekaligus menghadapi serangkaian seleksi tahap akhir, yaitu sesi wawancara, Focus Group Disscussion (FGD), Tes Nalar dan Logika, Tes Kemampuan Bahasa, Tes Psikologis, Tes Kesehatan, serta unjuk potensi minat dan bakat. Banyaknya calon peserta didik yang diundang mengikuti tahapan Boot Camp dengan menggunakan formula 2n+10% tersebut bervariatif setiap tahunnya, tergantung kebijakan langsung dari Pemerintah Provinsi Bali. Calon peserta didik yang lolos pada tahap Boot Camp akan diterima sebagai peserta didik baru dan berhak secara resmi menjadi penerima bantuan pendidikan penuh di SMK Negeri Bali Mandara setelah dikukuhkan dalam prosesi Inaugurasi.