Ada sebuah keyakinan dalam dunia pendidikan bahwa proses pendidikan berlangsung sepanjang hayat, mulai dari seorang individu terlahir ke dunia hingga kelak ia meninggalkan dunia. Konsep inilah yang turut diyakini dan coba senantiasa diaplikasikan dalam kehidupan warga SMK Negeri Bali Mandara, khususnya bagi para peserta didiknya. Untuk itu, dibuatlah sebuah program khusus yang bernama Lifelong Learning.
Program Lifelong Learning diakomodasi dan dirancang oleh Divisi Kesiswaan. Di dalamnya, para peserta didik diberikan wawasan dan pengalaman, serta dilatih keterampilannya dalam berbagai seni pembelajaran hidup, terutama sekali yang berkaitan erat dengan apa yang ada di sekitar kehidupan para peserta didik di sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Program Lifelong Learning diterapkan dalam bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut ini.
- Berkebun (Student Farming) dalam naungan organisasi Smart Farmer. Memanfaatkan beberapa lahan kosong areal sekolah, peserta didik dalam kelompok Grha-nya dapat menggarap lahan tersebut menjadi sebuah kebun yang produktif menghasilkan. Lahan tersebut bisa ditananami buah-buahan (semangka, pepaya, mangga, jagung, ubi, singkong, mentimun), sayur-sayuran (kangkung, sawi, kacang panjang), maupun tanaman hias dan obat-obatan. Student Farming bertujuan untuk mengajak peserta didik agar peduli dengan lingkungan dengan belajar menanam dan memelihara tanaman. Program ini juga mengayomi dan mengajari para peserta didik bagaimana cara menanam dan merawat tanamannya masing-masing, karena di SMK Negeri Bali Mandara setiap peserta didik harus memiliki 6 pohon dan bertanggung jawab penuh atas pohon yang dimilikinya tersebut.
- Keterampilan memasak. Keterampilan ini diasah para peserta didik dengan terlibat secara langsung secara terjadwal membantu kinerja tanaga staf kantin menyiapkan aneka masakan yang akan disantap setiap hari oleh warga sekolah. Setiap hari, dengan tergabung dalam kelompok Grha-nya, para peserta didik mendapat giliran Piket Kantin. Dalam momen tersebut, mereka akan mendapat pengalaman memasak dan membersihkan berbagai perabot dapur. Sebuah keterampilan sederhana yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan mereka kelak.
- Mejejaitan dan membuat banten upacara persembahyangan. Sebagai sekolah yang mayoritas peserta didiknya beragama Hindu, keterampilan mejejaitan dan membuat aneka sarana upakara adalah sebuah hal yang wajib dikuasai, khususnya bagi para peserta didik perempuan. Dalam hal ini, SMK Negeri Bali Mandara membentuk tim khusus dalam bidang kerohanian yang bertugas melatih para peserta didik agar terbiasa secara mandiri dan telaten mempersiapkan sarana upacara persembahyangan. Setiap momen hari raya menjelang, tim kerohanian yang dibina oleh tenaga Guru dan Staf inilah yang akan menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan upacara persembahyangan. Dengan demikian, prinsip efisiensi dan efektifitas bisa diwujudkan, karena sekolah tidak perlu membelinya dengan menghabiskan dana yang lumayan besar.
- Menjadi event organizer. Seperti yang telah tertuang dalam penjelasan terkait program Pathway to Leaderpreneurship, para peserta didik akan dilatih jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan mereka. Para peserta didik dibelajarkan dan dilatih untuk menjadi panitia pelaksana yang mengoordinir dan melaksanakan sebuah kegiatan, mulai dari skala kecil seperti kegiatan movie night, penyambutan dan pelayanan tamu sekolah, sampai kegiatan skala besar seperti Inaugurasi dan Graduation. Para peserta didik ini akan bertindak sebagai Pembawa Acara (MC), pewara, maupun presenter dalam binaan Tim Public Speaking Humas. Mereka juga dilatih untuk menjadi reporter dan meliput berita dalam Tim Jurnalistik. Mereka juga dilatih seni fotografi dan videografi via SKAPCINE (SKANBARA Photography and Cinematography). Mereka juga dibiasakan untuk menjadi teknisi peralatan teknologi dan tenaga sarana dan prasaranan sekolah yang tergabung dalam Tim Sarpras. Mereka juga dilatih seni pelayanan tamu, mengatur lalu lintas dan keamanan sebuah kegiatan, dan masih banyak lagi.
- Keterampilan yang diasah juga tidak terlepas dari keterampilan pokok mereka sebagai peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan. Hampir setiap hari, para peserta didik akan mengunjungi bengkel atau laboratorium masing-masing Program Kompetensi Keahlian mereka untuk mematangkan berbagai skil yang harus dimiliki. Status sebagai sekolah berasrama dimana para peserta didiknya tinggal dan berdiam di sekolah, semakin menunjang proses ini.
- General Cleaning, yakni sebuah pembiasaan bagi para peserta didik melakukan pembersihan dan perawatan terhadap sarana dan prasarana serta lingkungan sekolah secara bersama-sama. General Cleaning biasa dilakukan pada hari Sabtu sore dan Minggu pagi.
- Sebenarnya, masih banyak bentuk terapan lain dari program Lifelong Learning. Dapat disimpulkan bahwa peserta didik senantiasa dirangkul dan dibiasakan untuk memiliki pengalaman langsung dalam berbagai kegiatan dan aktivitas di sekolah. Dari sana, mereka mampu belajar dan mematangkan kompetensi diri, baik dari segi hard skill maupun soft skill-nya sebagai bekal di masa depan.