SMK Negeri Bali Mandara merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Bali yang menerapkan sistem kehidupan berasrama (Boarding School). Dengan status sebagai SMK bersarama, terdapat karakteristik yang berbeda dalam tata aturan dan sistem manajemen kehidupan peserta didik di sekolah, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan hidup berasrama (Dormitory Life). Dalam tata kelola asrama (Dormitory) di SMK Negeri Bali Mandara, peserta didik putra dan peserta didik putri ditempatkan pada gedung asrama yang terpisah. Setiap gedung asrama diampu, dibina, dan dikoordinir oleh seorang Kepala Asrama dan seorang Staf Asrama dibawah koordinasi Manajer Asrama dalam tata kelola Manajemen Asrama.
Adapun berbagai aktivitas dan kebiasaan yang dijalankan oleh peserta didik SMK Negeri Bali Mandara dalam kehidupan sehari-harinya didasarkan pada peraturan dan jadwal yang sudah ditetapkan bersama warga asrama. Kegiatan peserta didik dimulai dari pukul 04.30 dengan melaksanakan olahraga pagi (morning exercise). Setelah itu, semua peserta didik melaksanakan piket pembersihan di asrama dan di lingkungan sekolah, barulah dilanjutkan dengan persiapan pembelajaran di kelas (jadwal kegiatan peserta didik sehari-hari bisa dilihat dalam tabel di bagian depan). Peserta didik diizinkan kembali ke asrama setelah kegiatan sekolah berakhir untuk melakukan kegiatan yang sudah di jadwalkan pada sesi sore seperti ekstrakulikuler, belajar mandiri, pembersihan lingkungan asrama dan sekolah, mandi, makan malam, dan sesi sembahyang hingga dimulainya pembelajaran/kelas malam. Kemudian kegiatan asrama lainnya yang dilakukan oleh peserta didik SMK Negeri Bali Mandara adalah melaksanakan apel malam dan evaluasi atau rapat bersama pada pukul 21.00. Setelah kegiatan evaluasi berakhir, maka seluruh peserta didik melaksanakan doa malam, lalu beristirahat pada pukul 22.00.
Pola kehidupan berasrama ini dimaksudkan untuk membentuk beberapa karakter positif dalam diri peserta didik SMK Negeri Bali Mandara, seperti kedisiplinan, kemandirian, solidaritas dan kepedulian sosial, gotong-royong, peduli lingkungan, tenggang rasa dan saling menghargai, pluralitas dan keberagaman dengan penuh rasa toleransi, religius, peduli kesehatan dan kebersihan, dan beberapa karakter positif lainnya. Asrama seakan menjadi rumah ke dua bagi para peserta didik dimana mereka menimba ilmu dan merasakan pengalaman sebagai sebuah keluarga, yang kali ini bermaterikan para anggota keluarga dengan berbagai latar belakang yang sangat beragam.
Untuk menciptakan kenyamanan di asrama, dibuatlah aturan-aturan yang harus dituruti atau dijalankan oleh seluruh warga asrama. Aturan tersebut terbentuk atas persetujuan dan kesepakatan warga asrama. Untuk memaksimalkan jalannya aturan yang berlaku, maka di asrama juga dibentuk beberapa perangkat asrama, seperti Head/Captain of Dormitory, Vice Head/Captain of Dormitory, maupun Secretary of Dormitory untuk membantu kinerja Tim Manajemen Asrama dalam menjalankan tugas hariannya. Semua perangkat asrama tersebut dibentuk dengan cara menentukan suara terbanyak dari masing-masing calon (via voting) yang sebelumnya telah dilalui juga lewat sesi kampanye visi dan misi dari tiap calon. Melalui sistem pemilihan ini, secara langsung dan tidak langsung, warga asrama juga telah menerapkan sistem demokrasi. Para perangkat asrama yang terpilih akan memimpin semua warga asrama dalam jangka waktu satu bulan dan akan digantikan seterusnya oleh peserta didik yang lain secara bergiliran. Peserta didik yang terpilih menjadi pengurus asrama akan memimpin dan mengontrol warga asrama dalam melaksanakan aktivitas di asrama, kedisiplinan di asrama, kerapian di asrama, tanggung jawab, kebersihan, kesopanan, dan bagaimana cara menciptakan kenyamanan di asrama masing-masing. Dan, warga asrama harus mengikuti instruksi dari pengurus asrama demi terciptanya kenyamanan bersama di asrama. Dengan demikian, mereka juga mendapatkan pelajaran dan pengalaman lansung perihal menjadi pemimpin, melatih kesabaran, dan kedisiplinan.